“Kan ada internet . . . “
Itulah sepenggal kalimat di dalam sebuah iklan perusahaan penyedia jasa layanan internet beberapa tahun silam. Sederhana, namun cukup mudah diingat dan membawa pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, hampir semuanya sudah mengenal dan ‘mencicipi’ seperti apa internet itu. Internet sebagai media informasi yang terbuka dan universal memudahkan orang-orang awam mengakses informasi yang mereka butuhkan, tanpa perlu menguasai teknologi komputer secara mendalam. Seiring dengan kemajuan zaman, akses internet pun semakin mudah.
Namun belakangan, penyalahgunaan internet untuk tujuan tidak baik mulai marak terjadi. Konten-konten yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan tersebut. Kemudahan akses internet memungkinan konten-konten tersebut diakses kapanpun dan oleh siapa pun, termasuk anak-anak. Seandainya cyber education (pendidikan yang berhubungan dengan dunia maya) yang diterima anak-anak tidak optimal, maka perilaku anak akan mudah terpengaruh konten-konten tersebut.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan (dalam hal ini orang tua) untuk menjauhkan anak dari pengaruh buruk konten-konten porno di internet, diantaranya :
- Membatasi jam online anak. Tindakan ini akan membuat anak tidak lupa waktu sekaligus membatasi keleluasaan anak dalam mengakses internet.
- Letakkan komputer di tempat yang sering di lalui dan di lihat orang, supaya pengawasan orang tua menjadi lebih mudah.
- InstalL program parental control di komputer. Program parental control ini berfungsi untuk membatasi akses terhadap konten-konten dan situs-situs tertentu yang tidak seharusnya dibuka anak-anak.
- Selalu arahkan anak untuk mengakses konten-konten yang membawa pengruh positif unutk anak, seperti situs-situs edukasi, berita online, dll.
- Selalu memberikan pendidikan moral dan agama kepada anak-anak. Dengan begitu perilaku anak akan lebih terkontrol dan kecenderungan untuk mengakses konten-konten porno akan berkurang,
Jika dilakukan secara maksimal, cara-cara diatas akan membuat perilaku anak lebih terarah dan sekaligus menyelamatkan mereka dari pengaruh buruk pornografi dan pornoaksi di internet. Anak sebagai generasi penerus akan memiliki kualitas yang lebih baik dan mampu membawa bangsa ini bangkit dari keterpurukan di masa yang akan datang. Amiin . . .