Senin, 05 Agustus 2013

Ingin atau Perlu



VS


Sebagin besar orang yang berkecimpung di bidang geologi menyukai travelling atau bepergian ke tempat-tempat menarik (sebagian lagi tidak). Kebiasaan bekerja di lapangan dan menjelajah daerah-daerah pelosok membuat jiwa petualang para penggelut geologi muncul dengan sendirinya. Sebenarnya akan lebih tepat disebut, seorang geologist secara alami akan tumbuh menjadi orang yang “tidak bisa diam”.
Pasca pulang dari Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi, saya disambut dengan setumpuk hari-hari “menganggur” tanpa kegiatan yang biasanya menyibukkan saya. Tidak ada UAS, tidak ada Pemetaan Geologi seperti kawan-kawan seangkatan saya, dan tidak ada pembuatan tugas untuk memperbaiki nilai UAS yang memprihatinkan. Menjadi pengangguran selama hampir 2 bulan membuat kaki saya gatal ingin berjalan bertualang ke suatu tempat yang jauh.
Secerca harapan untuk mengusir hari-hari menganggur dan memenuhi hasrat tidak-bisa-diam akhirnya datang. Tidak tanggung-tanggung, Gunung Semeru jadi destinasi utamanya. Salah satu keinginan yang saya damba-dambakan dari dulu. Namun tiba-tiba kebiasaan buruk (yang dalam hal ini jadi sebuah kebaikan) saya muncul, memikirkan sesuatu terlalu berlebihan. Bola keputusan anggaran pengeluaran sedang berada di garis batas antara keinginan mendaki Gunung Semeru dan keperluan membeli sepatu lapangan & harddisk eksternal. Dengan berat hati pilihan akhirnya jatuh di sepatu lapangan dan harddisk eksternal karena saya memerlukannya. Selain itu saya pikir, manfaat yang akan saya peroleh akan lebih banyak ketimbang mendaki G. Semeru. Seandainya mereka sepatu dan harddisk hidup, mereka pasti tertawa lebar dan mengolok-olok G. Semeru karena tidak saya pilih.
Pilihan ini tidak saya buat dengan melempar koin atau menghitung kancing di kemeja hitam kesayangan saya, atau bahkan menghitung nomor polisi kendaraan dengan berbagai rumus seperti halnya para praktisi di bidang “kaya mendadak”. Ini – semoga saya benar – adalah masalah keinginan dan keperluan. “Saya menginginkannya,” atau “Saya memerlukannya”. Pernyataan mana yang akan anda buat jika dihadapkan pada pilihan seperti yang saya alami di atas??

1 komentar:

  1. perlu atau ingin? sebenarnya relatif. pandai-pandai saja dalam menyusun prioritas. dan yang pasti harus realistis :D

    BalasHapus

Ads Inside Post