Matahari terbit dari Pos VII
Tepat seperti dugaan kami, banyak
pendaki yang bermalam di Pos ini, termasuk orang Jepang yang kami temui kemarin.
Sebagian dari mereka sudah memulai perjalan menuju puncak sejak pukul 05.00.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak, kami menyempatkan diri memakan
makanan ringan untuk sekedar mengisi perut dan menambah sedikit energi untuk
menapaki lereng bebatuan yang curam. Cukup 10 menit beristirahat, kami langsung
mengumpulkan kembali semangat untuk menaklukkan puncak tertinggi di Jawa
Tengah.
Mendaki lereng terjal
Setelah pendakian berat selama
hampir 1,5 jam ditengah hamparan batuan piroklastik dan lava, kami akhirnya
sampai di puncak Gunung Slamet. Pemandangan indah dari ketinggian langsung
tersaji di depan mata kami. Terlihat dengan jelas kawah Gunung Slamet yang
masih aktif mengeluarkan uap dan gas. Momen ini kami manfaatkan dengan berfoto
bersama mengabadikan pengalaman pengalaman luar biasa kami.
Kawah Gunung Slamet
Tim Ekspedisi Gunung Slamet
Tidak butuh waktu lama untuk melepas
rasa gembira di puncak, kami segera kembali ke Pos V. Menurut beberapa
referensi yang kami dapatkan, kawah Gunung Slamet akan mengeluarkan gas beracun
saat hari semakin siang, maka dari itu kami harus segera meninggalkan kawasan
kawah sebelum matahari semakin meninggi. Beberapa potong roti dan sedikit air
minum kami habiskan untuk mengisi kembali tenaga menuju Pos V. Perjalanan
pulang ke Pos V kami awali dengan rasa ngeri
melihat betapa tinggi dan curamnya daerah yang kami lewati tadi.
Saatnya kembali ke basecamp. Hari yang semakin siang kami
manfaatkan untuk sarapan dan packing.
Setelah packing selesai, kami
langsung berjalan menuruni lereng Gunung Slamet menuju basecamp. Tidak ada hambatan yang berarti saat perjalanan turun
ini. Kurang dari 6 jam, kami semua sudah sampai di basecamp Bambangan dengan selamat.
Kendaraan dari Bambangan menuju
Purbalingga sudah didapat. Yang masih menjadi masalah adalah kendaraan yang
dapat kami gunakan dari Purbalingga ke Semarang hanya bus sedangkan waktu yang
kami punya untuk kembali ke Purbalingga dan membeli tiket sangatlah sempit.
Akhirnya berkat pertolongan salah seorang teman anggota tim (yang juga
mahasiswa Teknik Geologi Unsoed), bus menuju Semarang bisa kami pesan tempat
duduknya. Tempat duduk menuju Semarang kami tukar dengan biaya Rp 25.000 per orang.
Perjalanan pulang, Bambangan - Purbalingga
Setelah menempuh perjalanan selama 2
jam dari Bambangan menuju Purbalingga, kami sampai di Terminal Purbalingga dan
menunggu kedatangan bus yang sudah kami pesan. Tepat pukul 21.00, memulai
perjalanan pulang menuju Kota Atlas hingga pukul 03.30 di dalam sempitnya bus
yang kami tumpangi. Sungguh perjalanan yang sangat berkesan dan luar biasa.
Terminal Bus Purbalingga
Tak sabar rasanya untuk menjajaki
puncak-puncak lain di bumi Indonesia. Dari sekian banyaknya hal yang kami
dapatkan, ada satu hal penting yang tidak akan kami lupakan. ALAM INDONESIA ITU
INDAH . . ^_^. (selesai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar