Kadang
ide-ide aneh muncul saat kami sedang berkumpul dan bergurau. Ini yang paling
aneh, “bikin kue cubit yuk . . .”
Kue cubit, hanya contoh (masakanlezat.com) |
Semuanya
berawal dari ajakan teman dari kos-kosan sebelah, sebut saja Fadil. Dia sering
mengajak kami untuk sekedar jajan makanan kecil, kue cubit. Rasanya enak,
manis, namun sayang mahal, ditambah lagi itu cuma satu-satunya di Tembalang.
Itulah sebabnya kami jarang mau jadi pengikutnya membeli kue cubit.
Mungkin
karena bosan dengan penolakan kami, akhirnya ia manawarkan untuk membuat kue
cubit sendiri. Konyol. Dan lagi kami semuanya laki-laki. Belum pernah ada di
antara kami yang benar-benar berpengalaman membuat kue. Tapi Fadil tetap
bersikukuh untuk merealisasikan idenya itu. Alhasil dibelilah satu set wajan
cetakan kue cubit, 1 kg tepung terigu, gula pasir, bubuk vanili, telur, dan
margarin.
Kami
hanya punya modal “membantu ibu di dapur saat membuat kue lebaran dan natal”.
Sisanya kami serahkan kepada internet sebagai tempat orang-orang bingung dan
kurang berpengalaman mencari jawaban atas segala pertanyaannya. Kami buat
adonan, memasaknya dalam wajan, memberikan macam-macam toping, hingga akhirnya tersajilah kue cubit manis dengan warna
kuning kecokelatan di piring.
Rasanya,
jangan ditanya, masih kurang mantap. Percobaan pertama. Saya Coba me-review bahan-bahan, cara pembuatan, dan
biaya yang kami keluarkan. Ternyata cukup murah. Dengan biaya kira-kira Rp
50.000, kami sudah bisa membuat adonan untuk 20 buah kue cubit. Itupun masih menyisakan 800 gram tepung terigu dan gula pasir. Seketika saya
berpikir kue cubit ini merupakan ide menarik untuk berwirausaha.
“Jangan
pernah takut bereksperimen”, begitu kira-kira kalimat yang diucapkan Fadil ia
sedang mencampurkan dan mengaduk adonan kue cubit. Agaknya kalimat ini juga
berlaku untuk kami yang berencana segera lulus ini. Jangan pernah takut
bereksperimen dengan berbagai macam upaya yang bisa kita lakukan untuk berwirausaha,
apalagi saat lapangan pekerjaan di bidang geologi sedang sulit seperti sekarang.Wirausaha
tidak harus besar. Wirausaha bisa kita mulai dari hal-hal kecil dan murah
seperti kue cubit. Hmmm saya jadi berpikir sejenak. Mungkin ide kedai kopi
dengan hidangan istimewa kue cubit patut dicoba . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar