Rabu, 16 November 2011

Gunung Tangkuban Perahu


Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu gunung api tipe-A yang beberapa tahun ke belakang menjadi pembicaraan hangat di beberapa media massa terkait peningkatan aktivitas vulkaniknya. Gunung yang terkenal dengan legenda Sangkuriangnya itu merupakan salah satu bentuk bentang alam vulkanik yang menarik untuk dipelajari.
Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat.  Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter.

Gunung Tangkuban Perahu memiliki bentuk kerucut dengan sisi-sisi yang terjal. Puncaknya berbentuk cekung seperti panci. Kawah-kawah Gunung Tangkuban Perahu juga mengeluarkan material-material berupa lava dan sulfur. Pada kawah yang sudah mati, tersingkap batuan yang beraliterasi hidrotermal yang membentuk mineral sulfida.
Secara umum, Gunung Tangkuban Perahu tersusun dari perselingan antara aliran lava dan breksi piroklastik. Litologi lava dan breksi piroklastik tersebut terbentuk karena lava Gunung Tangkuban Perahu yang berjenis intermediet sehingga tipe erupsinya berupa campuran antara aliran lava dan ledakan (explosion). Oleh karena itu, Gunung Tangkuban Perahu dimasukkan ke dalam golongan gunung api strato (stratovolcano).
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Diantara tanda gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunung nya diantaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.
Kegiatan vulkanisme Gunung Tangkuban Perahu telah membentuk morfologi berupa depresi vulkanik di sekitarnya. Depresi vulkanik adalah bentuk morfologi berupa cekungan hasil dari kegiatan vulkanisme. Depresi vulkanik dapat berupa danau vulkanik, kawah dan kaldera. Dalam hal ini, aktivitas vulkanisme Gunung Tangkuban Perahu telah membentuk banyak kawah yang sampai sekarang masih terus mengeluarkan material vulkanik berupa lava dalam jumlah kecil dan uap sulfur. Kawah-kawah terbentuk sebagai akibat dari pusat erupsi yang berpindah dari arah timur ke barat. Kawah-kawah tersebut adalah Kawas Ratu, Kawah Domas, dan Kawah Upas.
Proses pembentukan Gunung Tangkuban Perahu masih menyisakan tanda tanya bagi para ahli. Dugaan sementara proses pembentukan Gunung Tangkuban Perahu dan wilayah Bandung saling berhubungan satu sama lain. Salah satu teori menyebutkan bahwa Gunung Tangkuban Perahu dan wilayah Bandung merupakan sisa-sisa dari aktivitas gunung api purba di masa lalu.
Berdasarkan teori tersebut, Gunung Tangkuban Perahu berasal dari sebuah gunung api purba yang bernama Gunung Sunda. Gunung Tangkuban Perahu diyakini sebagai sisa dari letusan Gunung Sunda tersebut. Topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di sekitarnya semakin menguatkan teori bahwa Bandung merupakan hasil depresi vulkanik berupa kawah Gunung Sunda. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongro di Tanzania, Afrika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post