Rabu, 16 November 2011

La Grande Dune du Pyla


Bukit pasir raksasa Pyla ini berada di daerah barat daya Perancis dipesisir Samudra Atlantik. Bukit pasir ini merupakan salah satu bentukan dari proses erosi, transportasi, dan pengandapan oleh angin, dan kemudian membentuk bentuk lahan eolian seperti Pyla saat ini.

Pyla, Perancis

Proses pembentukan bukit pasir ini bermula dari erosi oleh angin terhadap material-material yang ringan dan mudah terbawa angin. Material yang terlepas dari batuan terbawa angin dan mengalami proses transportasi hingga pantai Pyla. Dilihat dari material pembentuk bukit pasir ini, material lepasan yang terbawa oleh angin dalam proses pembentukannya tertransport dengan cara melayang (suspension). Proses transport ini terjadi karena material yang dibawa angin sangat ringan dan halus.
Angin yang membawa material lepasan terus melaju ke arah pantai Pyla. Keberadaan pulau-pulau kecil di depan pantai Pyla menghambat laju angin an mengurangi kecepatannya sehingga energi transportnya menurun. Enerrgi transport yang menurun ini mengakibatkan material yang dibawa angin sedikit-demi sedikit mulai terendapkan. Sebagian material tersebut akhirnya terendapkan di pulau-pulau tersebut. Angin masih tetap bertiup dan membawa sebagian material lainnya. Vegetasi yang lebat di pesisir pantai membuat gaya hambat angin semakin bertambah dan mengurangi kecepatannya. Karena kecepatan dan energi transpornya berkurang sangat drastis, maka material yang terbawa angin tersebut terendapkan dalam jumlah yang besar. Proses ini terus berlangsung hingga saat ini dan membentuk bukit raksasa Pyla seperti sekarang.


Dune du Pyla tampak atas

Bukit pasir Pyla ini termasuk kedalam bentuk bentang alam eolian hasil pengendapan oleh angin dengan jenis dune. Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Berdasarkan ukurannya, dune ini bias disebut sebagai mehadunes karena luas penyebarannya yang mencapai lebar 300 – 3 km dan tinggi 20 – 400 m.
Menurut Hace (1941) dan Thorrnbury (1964), bukit pasir Pyla ini tergolong ke dalam jenis parabolic dunes. Jenis dune ini dicirikan dengan bentuknya yang seperti bulan sabit, sendok, atau parabola. Bentuk yang menyerupai parabola tersebut disebabkan oleh adanya vegetasi yang menghambat laju angin. Angin yang terhambat akan mencari jalan melewati bagian tepi dari kumpulan vegetasi. Sebagian material akan terendapkan di bagian tengah, sementara sebagian lainnya terendapkan di bagian tepi kumpulan vegetasi, sehingga membuat bentuk seperti parabola.
Sementara menurut klasifikasi Emmon (1960), bukit pasir Pyla ini termasuk ke dalam bukit pasir transversal (transversal dune). Menurut klasifikasi Emmon, transversal dune terbentuk pada daerah dengan penambahan pasir yang banyak dan kering, angin bertiup secara tetap misalnya pada sepanjang pantai. Pasir yang banyak itu akan menjadi suatu timbunan pasir yang berupa punggungan atau deretan punggungan yang melintang terhadap arah angin. Dalam kasus ini, bukit pasir raksasa Pyla menyebar sepanjang garis pantai dan tegak lurus terhadap arah anginnya. Maka benar bahwa bukit pasir ini termasuk golongan transversal dune.
Kawasan La Grande Dune de Pyla saat ini dimanfaatkan sebagai objek wisata lokal dan mancanegara. Keberadaan bukit pasir raksasa ini menarik perhatian para wisatawan untuk berkunjung ke sana. Kondisi morfologinya yang unik berpotensi untuk menjadi objek studi terutama di bidang geologi.
Disamping manfaat, keberadaan bukit pasir ini juga membawa kerugian terutama bagi penduduk yang tinggal di sekitar kawasan La Grande Dune du Pyla. Pengendapan material oleh angin yang terus berlanjut akan menyebabkan terjadinya perluasan penyebaran bukit pasir ke daerah di sekitarnya. Jika penyebaran ini terus merambat hingga ke pemukiman dan tempat-tempat usaha di sekitar pantai, dikhawatirkan akan menyebabkan lumpuhnya kegiatan turisme maupun ekonomi karena infrastruktur yang semakin hari semakin tertutup oleh pasir yang semakin tersebar luas.

Sumber :
Anonimous. 2010. Pemandangan Indah dari Bukit Pasir Pyla (http://epaper.mediaindonesia.com , diakses 9 Mei 2011).
Staff Asisten Geomorfologi dan Geologi Foto 2011. 2011. Panduan Praktikum Geomorfologi dan Geologi Foto. Semarang : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post