Fosfat alam (rock phosphate) adalah nama umum yang digunakan untuk beberapa jenis batuan yang mengandung mineral fosfat dalam jumlah yang cukup signifikan, atau nama mineral yang mengandung ion fosfat dalam struktur kimianya. Banyak jenis batuan mempunyai komponen yang mengandung fosfat, akan tetapi batuan yang mengandung sejumlah fosfat yang mempunyai nilai ekonomi sebagai bahan tambang atau bijih tambang tidak banyak dijumpai.
Definisi fosfat alam menurut American
Geological Institute adalah batuan sedimen yang tersusun terutama oleh
mineral fosfat (Gary at al., 1974). Berdasarkan pada komposisi mineralnya
batuan sedimen fosfat dapat dibedakan atas fosfat-Ca, fosfat Ca-Al-Fe dan
fosfat Fe-Al (McClellan dan Gremillon, 1980). Ketiga jenis fosfat tersebut
dapat merupakan suatu sekuen pelapukan dengan fosfat Fe-Al adalah yang paling
lapuk.
Berdasarkan proses-proses pembentukannya fosfat alam dapat dibedakan
atas tiga:
·
Fosfat primer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang mengandung
mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5(PO4)3F}.
Apatit dapat dibedakan atas Chlorapatite
3Ca3(PO4)2CaCl2 dan Flour apatite 3Ca3(PO4)2CaF2.
Mineral
Apatit
·
Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat
sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali dan lingkungan
yang tenang. Fosfat alam terbentuk di
laut dalam bentuk calcium phosphate yang
disebut phosphorit. Bahan endapan ini
dapat diketemukan dalam endapan yang berlapis-lapis hingga ribuan milpersegi.
Elemen P berasal dari pelarutan batuan, sebagian P diserap oleh tanaman dan
sebagian lagi terbawa oleh aliran ke laut dalam.
·
Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi
burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batu
gamping akibat pengaruh air hujan dan air tanah
Kelompok sedimen fosfat merupakan kelompok yang jumlahnya
sedikit jika dibandingkan dengan jenis batuan nonklastik yang lain. Umumnya
dijumpai dalam bentuk mineral apatit (Ca5(PO4)3(F,
Cl, OH) (> 1% F) dan dahlite (< 1% F). Kelompok ini merupakan sumber daya
alam yang penting, karena merupakan bahan utama pembuatan pupuk dan berbagai
industri kimia. Selain itu fosfat juga sering berasosiasi dengan unsur-unsur
penting seperti uranium, fluorin, dan vanadium.
Endapan fosfat biasanya dijumpai dalam tiga bentuk endapan,
yaitu :
·
Nodular dan bedded
phosphorites
·
Bioclastic dan pebble-bed phosphorites yang berasal dari sediment rework
·
Oceanic-island phosphorites, yang berhubungan dengan guano.
Fosfat
sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam
air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan. Fosfat untuk pupuk tanaman
pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan.
Di
Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan
guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di
Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan
Irian Jaya.
Di
Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan
fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah
cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan
contoh untuk analisis
kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila
kondisi struktur geologi total diketahui.
Sumber
:
Kasno, A, dkk. Deposit,
Penyebaran, dan Karekteristik Fosfat Alam.
Pusat Penelitian dan Pengambangan Teknologi Mineal dan
Batubara. 2005. Fosfat.
http://www.tekmira.esdm.go.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar