Selasa, 03 Maret 2015

Berburu Jendela



Pesta buku, bazaar buku, pameran buku, atau apapun istilahnya, acara yang satu ini selalu menggoda saya untuk datang berkunjung. Meskipun tidak besar, saya selalu berharap bisa menemukan buku yang sedang saya idam-idamkan. Kalau pun tidak ada, semoga saja ada buku menarik lainnya yang tentu saja pas dengan uang di kantong. Maklum, mahasiswa . . .
Pameran buku yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang biasanya diadakan setahun dua kali. Toko-toko buku besar juga seringkali mengadakan pesta buku dengan harga terjangkau, mulai Rp 5.000,00. Saya pernah membeli buku murah dengan harga Rp 20.000,00 hingga yang paling mahal Rp 80.000,00. Yang paling mahal ini memang buku top karangan Stephenie Meyer, penulis Twilight yang terkenal itu.
Februari lalu, saya menemukan sasaran “perburuan” baru di salah satu toko buku besar di Kawasan Simpang Lima Semarang. Kebetulan waktu itu saya sedang penasaran dengan buku novel terjemahan karangan John Grisham. Kurang terkenal? Ya memang. Namanya bahkan baru saya ketahui Desember lalu di Bontang, Kalimantan Timur, saat tidak sengaja melihat salah satu bukunya, The Confession, di deretan rak buku di sebuah supermarket. Ternyata dia berprofesi sebagai advokat, dan alur cerita novelnya tidak jauh dari dunia hukum dan kriminal. Cukup menarik, terutama bagi saya yang tidak terlalu paham masalah hukum.

Berburu buku murah


Perburuan saya mulai dari tumpukan buku yang diobral dengan harga mulai Rp. 5.000,00, Rp. 10.000, hingga yang tidak didiskon sekalipun. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Setelah berjongok dan membungkuk selama hampir 20 menit, novel karangan John Grisham akhirnya saya temukan, The Firm dan The Associate. Harganya lumayan terjangkau, Rp 20.000,00, tapi sayang saya hanya mengantongi Rp. 32.000,00 didompet. Alhasil saya harus pergi ke ATM terdekat dan meninggalkan buku-buku itu sejenak ditumpukannya semula.
Sepuluh menit berlalu dan saya kembali dari ATM, ternyata buku-buku tadi raib. Dengan paniknya saya obrak-abrik tumpukan buku diskon itu dan akhirnya menemukan kembali The Firm. Bukan malah The Associate yang saya temukan, saya malah mendapat novel John Grisham yang lain, The Brethren. The Associate mungkin sudah ada dipangkuan orang lain. Saya harus merelakannya. Saya menyelesaikan urusan saya dengan kasir dan pulang dengan hasil yang memuaskan.

Yang terpilih


Jika orang bilang buku dapat memperluas wawasan, maka saya berharap The Firm dan The Brethren dapat melakukan itu terhadap diri saya. Kita lihat saja dunia apa yang akan saya lihat dari jendela-jendela kecil ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post