Jika masih belum memahami maksud judul di atas, coba anda perhatikan
jari-jari gemuk pria-pria dewasa belakangan ini. Ada yang tidak biasa? Masih
belum ngeh? Coba perhatikan lebih
detil lagi. Saya yakin anda pasti menemukannya. Ya, itu dia. Cincin batumulia.
Tren batumulia tejadi dimana-mana. Penjual batumulia ataupun cincin
batumulia yang sudah jadi menggelar lapak
di berbagai pusat keramaian, seperti pasar, alun-alun kota, halaman mesjid,
bahkan halaman kantor pos. Yang terakhir tadi sempat saya jumpai di Kantor Pos
Besar, Kawasan Kota Lama Semarang. Entah darimana tren ini bermula. Hanya dalam
waktu singkat kegiatan mengoleksi batumulia menjadi hobi baru masyarakat
Indonesia, pria maupun wanita. Namun kemudian hobi ini lebih banyak dilakoni
para pria. Penggemarnya pun berasal dari berbagai kalangan, dari mulai pegawai
SPBU, dosen, guru sekolah dasar, wasit pencak silat, sampai pejabat.
![]() |
Buka lapak di depan Kantor Pos Besar, Kawasan Kota Lama Semarang |
Mengoleksi batumulia tidak hanya sebuah hobi yang unik, namun juga mahal. Sebagai
contoh, batu Bacan Doko dan Palamea dipasaran dijual dengan harga ratusan ribu
hingga puluhan juta rupiah. Rupanya harga yang tidak murah ini sebanding dengan
pesona yang ditawarkan batumulia. Semakin menarik dan indah sebuah batumulia,
harganya akan semakin mahal. Khasiat tertentu pada batumulia menjadi faktor
lain yang mempengaruhi harganya. Harga batumulia dipasaran membuat bisnis
batumulia menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan, khususnya bagi geolog.
Seorang geolog sangat memahami mineral dan batuan sebagai asal muasal
batumulia. Namun satu hal yang menjadi kelemahan seorang geolog dalam dunia
batumulia adalah perbedaan nama pasar dan nama ilmiah sebuah batumulia.
Penggemar batumulia akan menyebut kalsedon (nama ilmiah) sebagai Bacan (nama
pasar), opal sebagai Kalimaya, turqouise sebagai
Pirus, dan banyak lagi. Jika hendak terjun ke bisnis batumulia, geolog perlu menambah
pengetahuan mengenai jenis-jenis, kualitas, dan harga batumulia dipasaran. Bisnis
batumulia dapat menjadi alternatif profesi seorang geolog disamping pekerjaan
yang umumnya hanya berkutat di bidang pertambangan mineral, batubara, dan
minyak bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar