Selasa, 27 September 2011

Teori Tektonik Lempeng


Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil. Adapun lempeng-lempeng tersebut terlihat pada gambar sebagai berikut:
  1. Lempeng Pasific (Pasific plate),
  2. Lempeng Euroasia (Eurasian plate),
  3. Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate),
  4. Lempeng Afrika (African plate),
  5. Lempeng Amerika Utara (North American plate),
  6. Lempeng Amerika Selatan (South American plate),
  7. Lempeng Antartika (Antartic plate)
serta beberapa lempeng kecil seperti :
  1. Lempeng Nasca (Nasca plate),
  2. Lempeng Arab (Arabian plate), dan
  3. Lempeng Karibia (Caribian plate).
  4. Lempeng Philippines (Phillippines plate)
  5. Lempeng Scotia (Scotia plate)
  6. Lempeng Cocos (Cocos plate)

Batas-batas dari ke 13 lempeng tersebut diatas dapat dibedakan berdasarkan interaksi antara lempengnya sebagai berikut :

  1. Batas Konvergen
    Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction).

     

    Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana lsalah satu lempeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan. Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng samudra Hindia–Australia di sebelah selatan Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua lempeng ini berupa suatu zona subduksi yang terletak di laut yang berbentuk palung (trench) yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya adalah kepulauan Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan lempeng samudra Pasifik.

     

    Obduksi (Obduction) adalah batas lempeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan. Contoh batas lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.


     
  2. Batas Divergen
    Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang berada di dasar samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah.

     
  3. Batas Transform
    Batas transform adalah batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas lempeng jenis transforms adalah patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.

     

    Berdasarkan teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng lempeng tersebut juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya. Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan akan semakin cepat ke arah ekuator. Pada gambar 2.20 diperlihatkan prinsip-prinsip dari pergerakan lempeng bumi, dimana pada bagian kutub (Euler pole) masuk kedalam lingkaran besar sedangkan ke arah ekuator masuk kedalam lingkaran kecil. Interaksi antar lempeng dapat saling mendekat (subduction), saling menjauh dan saling berpapasan (strike slip fault).

1 komentar:

  1. jika anda butuh nomor togel di jamin 100% tembus silahkan hub AKI SAJIWO di nmr hp beliau 085-322-061-788 terimah kasih

    BalasHapus

Ads Inside Post